Sumber: W.I.Lenin, Kumpulan Karya, Edisi Rusia Keempat, Jilid 18, hal. 132-138
Penerjemah: Artikel ini adalah cuplikan dari buku Kenaikan Revolusioner, Yayasan "Pembaruan", 1960. Buku tsb terdiri dari 3 artikel yaitu: Kampanye Pemilihan Untuk Duma Keempat Dan Tugas-Tugas Kaum Sosial-Demokrat Revolusioner, Kenaikan Revolusioner, serta Situasi Di Dalam PBSDR Dan Tugas-Tugas Segera Dari Partai. Artikelnya dalam bahasa Inggris adalah The Situation in The RSDLP And The Immediate Task Of The Party.
PBSDR telah melewati tahun-tahun mengamuknya kontra-revolusi yang begitu sulit hingga tak terdengar sebelumnya dan kini berada di jalan yang tepat untuk mendirikan kembali organisasinya dan memperbanyak kekuatan-kekuatannya serta pengaruh memimpinnya atas proletariat Rusia yang memberikan pukulan-pukulan dahsyat pada otokrasi dalam tahun 1905 dan akan memusnahkannya di dalam revolusi yang mendatang.
Tahun tahun sulit 1908-1911 adalah tahun-tahun perpecahan; di dalam periode itulah Dewan Pemimpin Pusat yang sekarang ini dari Partai kaum Sosial-Demokrat Polandia dan Lithuania, yang telah menggabung dengan Partai kami dalam tahun 1906 dan berbaris bersama-sama kami, kaum Bolsyewik, melawan kaum oportunis Mensyewik [39], memisahkan diri dari PBSDR.
Kaum buruh Sosial-Demokrat Polandia harus membuat suatu penilaian yang kritis tentang penyelewengan Dewan Pimpinan Pusat yang sekarang ini dari PBSDR. Oleh karenanya saya dengan sangat girang menerima usul Komite Warsawa dari PSD Polandia dan Lithuania, supaya saya dengan ringkas menjelaskan di dalam Gazeta Robotnicza sebab-sebab perpecahan di dalam Partai dan peranan yang menyedihkan yang dimainkan oleh Dewan Pimpinan Pusat yang sekarang ini di dalamnya, dan menunjukkan tugas-tugas segera dari proletariat Sosial-Demokratis seluruh Rusia.
Kawan-kawan kami, buruh Polandia, kenal dengan perselisihan-perselisihan yang terdapat antara kaum Bolsyewik dan kaum Mensyewik selama waktu revolusi tahun 1905. Sejumlah wakil-wakil terkemuka dari PSD Polandia dan Lithuania, seperti Rosa Luxemburg [40], pada mulanya, dalam tahun 1904, berada di pihak kaum Mnesyewik, akan tetapi revolusi segera menyingkapkan kekeliruan mereka, dengan secara jelas membuktikan oportunisme kaum Mensyewik.
Kontra-revolusi tahun 1908-1911 melahirkan suatu tingkatan baru dalam sejarah Rusia. Otokrasi lama bergerak selangkah lebih maju ke arah menjadi monarki burjuis. Duma tuantanah-tuantanah dan burjuasi besar lahir. Tsarisme belum kehilangan watak feodalnya, tetapi ia menjalankan politik agraria burjuis, dengan tujuan membentuk selekas mungkin sistim pemilikan tanah secara perseorangan atas kebangkrutan dan pemusnahan jutaan kaum tani, yang tak terdapat sebelumnya. Liberalisme burjuis membuatpembelokan yang tajam ke arah-revolusi, dan mengadakan pesta-pora betul-betul dari kerenegatannya.
Perpecahan dan perselisihan yang tak ada bandingannya merajalela di kalangan kaum intelek pada umunya. Proletariat dikenakan pengejaran-pengejaran dari pihak tsarisme yang membalas dendam karena revolusi, dan dikenakan banjir fitnah dari pihak kaum renegat.
Tugas PBSDR adalah untuk tetap memelihara Partao Sosial-Demokrat revolusioner dari klas buruh dengan menyesuaikan diri syarat-syarat pekerjaan yang baru.
Langkah-langkah pertama benar-benar ke arah pelaksanaan tugas itu menyingkapkan aliran-aliran anti-proletar baru di dalam PBSDR, yang menggerowoti eksistensi Partai itu sendiri. Aliran-aliran itu dilahirkan oleh sitausi sejarah yang diciptakan oleh kontra-revolusioner kita. Aliran-aliran burjuis ini adalah Likwidatorisme dan Otzowisme.
Kaum Likwidator, yang diseret oleh gelombang desersi burjuis, meninggalkan revolusi. Mereka menganggap Partai ilegal sebagai yang samasekali tak berguna dan mulai mencari bagi mereka satu-satunya dasar yang legal dalam diri rezim pemerintah 3 (16) Juni yang seolah-olah “konstitusionil” serta mengkhotbahkan pembaharuan konstitusionilnya. Suatu “partai buruh yang terbuka” dan semboyan-semboyan reforma-reforma konstitusionil merupakan intisari politik mereka. Itu bukanlah politik sosial-Demokratis, melainkan politik buruh yang liberal.
Jelaslah, bahwa semata-mata mentertawakan kiranya untuk membandingkan kaum Likwidator dengan kaum oportunis Eropa Barat di dalam partai-partai buruh Sosial-Demokrat (seperti yang dilakukan Dewan Pimpinan Pusat yang sekarang ini di bawah pengaruh Tyszka [41] ). Kaum Likwidator kami menolak untuk mengakui Partai dalam bentuk ilegalnya, yaitu bentuk yang sekarang, dan sedang membentuk suatu partai baru, partai legal. Itu bukanlah suatu aliran di dalam Partai, melainkan penarikan diri dari Partai. Penolakan serta penghancuran yang jelas oleh kaum Likwidator terhadap Partai menimbulkan perlawanan keras dari kaum Mensyewik sendiri. Kaum buruh Mensyewik di Rusia menolak untuk mengikuti kaum Likwidator, sedangkan di luarnegeri si Mensyewik Plekhanov [42] sendiri menempatkan diri pada pimpinan kaum Mensyewik “pro-Partai” (anti-Likwidator). Plekhanov kini telah secara terbuka dan dengan jelas mengakui di dalam pers bahwa kaum Likwidator sedang mendirikan suatu partai baru.
Kami akan menambahkan, untuk informasi bagi kaum buruh Polandia, bahwa orang-orang pers utama kaum Likwidator yalah: di luarnegeri, Golos Sotsial-Demokrata (Martov, Dan, Axelrod [43] dan pendukung-pendukung Golos lainnya); di Rusia, Nasya Zarya (Potresov, Lewitski, Cerewanin [44] dan lain-lainnya). Kaum “Otzowis” (dari perkataan “otozwat” yaitu menarik kembali wakil-wakil Sosial-demokratis dari Duma III) memboikot Duma III, sebab mereka tidak mengerti keperluan menggunakan mimbar Duma dan segala “kesempatan legal” untuk pekerjaan Sosil-Demokratis revolusioner. Mereka memerosotkan semboyan-semboyan taktik revolusioner tahun 1905 menjadi frase-frase yang tak berarti. Pengalaman tak lama sesudah itu menunjukkan bahwa pemboikotan Duma III itu adalah suatu kemustahilan yang membawa tukang-tukang boikot Sosial-demokratis Rusia ke arah anarkisme, bahkan bertentangan dengan kemauan mereka. Dalam musim panas tahun 1907 kebanyakan kaum Bolsyewik lebih menyukai boikot; akan tetapi sudah pada musim semi tahun 1908 mereka telah mampu memahami pelajaran yang diberikan oleh pengalaman dan dengan sangat tajam menolak propaganda kaum Otzowis di Petersburg dan Moskwa. Setelah dikalahkan dengan sepenuhnya di Rusia, kaum Otzowis serta pembela-pembela mereka memperpanjang kehidupannya yang menyedihkan di luarnegeri dalam bentuk suatu grup kecil ”Wperyod” yang samasekali tak berdaya (Lunacarski, Aleksinski [45] dan lain-lainnya).
Tidak perlulah untuk menambahkan bahwa, karena kelemahan mayoritas organisasi-organisasi di Rusia dan karena kenyataan bahwa grup-grup di luarnegeri tidak mempunyai hubungan dengan pekerjaan yang dilakukan di Rusia, kebanyakan dari grup-grup itu secara sangat “bebas” menghancurkan dan mendemoralisasi Partai, dengan dengan sepenuhnya tidak mentaati sebarang disiplin, dan tidak memegang mandat dari organisasi apapun di Rusia untuk memimpin suatu suratkabar atau menerbitkan brosur-brosur dan selebaran-selebaran. Di samping grup-grup kecil yang memegang pendirian-penderian prinsipiil yang berlain-lainan timbullah, seperti yang biasanya terjadi, berbagai-bagai grup-grup kecil yang samsekali tak berprinsip, dan yang berusaha memiliki keuntungan politik dengan mencatut, dengan diplomasi picik, dan intrik-intrik di bawah kedok “mendaikan” dan “mempersatukan” Partai. Akhli-akhli yang betul-betul dalam dalam hal ini adalah Trotski dengan suratkabar Wina Pravda dan Tyszka dengan Dewan Pimpinan Pusatnya.
PBSDR dihadapkan dengan persoalan bagaimana membangun kembali Partai.
Jelaslah, tidak mungkin untuk membangun kembali Partai bersama-sama dengan mereka yang ingin melikwidasi Partai maupun dengan mereka yang memboikot Duma dan kesempatan-kesempatan legal. Atau grup-grup kecil di luarnegeri yang menjalankan politik burjuis itu harus melepaskannya dan tunduk pada mayoritas mutlak organisasi-organisasi, grupgrup dan lingkaran-lingkaran di Rusia, atau Rusia harus membangun kembali Partai kendatipun grup-gerup di luarnegeri itu.
Dalam bulan januari 1910 Comite Central PBSDR mengadakan Sidang Pleno untuk kali terakhir; Sidang Pleno ini membuat usaha untuk menyelamatkan kaum Likwidator dan Otzowis, yang sedang berpisah dari kaum Sosial-Demokrat, dan mengarahkan mereka ke atas jalan pekerjaan Partai. Kemustahilan dan watak tidak Sosial-Demokratis dari kedua penyelewengan itu begitu menyolok mata, sehingga tidak seorangpun berani membela mereka, Dengan suara bulat diakui bahwa kedua-duanya adalah aliran-aliran burjuis, dan bahwa hanya dengan menolaknya dapat diberikan syarat-syarat untuk kehidupan kembali Partai.
Akan tetapi keputusan dengan suara bulat tidak cukup kalau ia tidak diikuti oleh tindakan yang dipersatukan. Kaum Likwidator dan Otzowis, bertentangan dengan keputusan-keputusan Sidang Pleno Comite Central, tidak melunakkan melainkan memperhebat pekerjaannya yang merusak. Ternyata bahwa justru Organ Sentral Partai, yang dipimpin oleh kaum Bolsyewik dan orang-orang Polandia, yang berjuang untuk Partai selama waktu satu setengah tahun (Januari 1910 sampai Juni 1911), dalam pada itu si-Mensyewik Plekhanov secara gigih memberikan sumbangan dalam perjuangan melawan kaum Likwidator.
Yang “bekerja” melawan Partai dengan segala tenaga adalah kaum Likwidator, grup “Wperyod”, Trotski dan Bund [46]. Orang-orang Latwia goyang, paling sering berpihak pada kaum Likwidator.
Kaum Likwidator telah melaksanakan pekerjaannya yang merusak sampai ke titik penghancuran Comite Central Partai ! Sidang Pleno memutuskan untuk membentuk kembali CC di Rusia dan menunjuk anggota-anggota baru: akan tetapi kaum Likwidator menolak menghadiri bahkan satu rapatpun, dan menyatakan bahwa Partai ilegal maupun CC ilegal adalah “merugikan”. Di bawah keadaan-keadaan ini, dapatkah orang membandingkan kaum Likwidator dengan kaum oportunis Eropa Barat, kalau ia tidak berniat mengadakan kritik ?
Partai dibiarkan tanpa CC. Kebuyaran Partai tak dapat dielakkan. Hanya organisasi-organisasi Rusia, yaitu organisasi-organisasi yang bekerja di Rusia, dapat membentuknya kembali. Dan itu adalah tatkala Tyszka mempertontonkan politik intrik-munafiknya dalam segala keindahannya dengan memenangkan di dalam Dewan Pimpinan Pusat suatu mayoritas atas penganut-penganut politik yang lebih berprinsip, dan mendorong Dewan Pimpinan Pusat itu ke suatu perpecahan dengan PBSDR, ke titik di mana ia mendapatkan diri antara Partai dan kaum Likwidator Partai.
Supaya orang memahanmi politik itu, yang merugikan gerakan Sosial-Demokrasi Polandia, kami pertama-tama akan memberikan suatu fakta perjuangan ideologi di dalam Partai kami.
Sidang Pleno Comite Central dengan suara bulat mengutuk Likwidatorisme, seperti telah kami tunjukkan di atas. Akan tetapi sebagian dari resolusi yang paling penting itu (apa yang disebut Pasal 1-nya) dirumus sedemikian rupa, sehingga mempunyai arti yang langsung sebaliknya; hal ini menguntungkan kaum Likwidator. Pasal ini menyatakan pendapat bahwa dewasa ini, yaitu pada masa kontra-revolusi, kaum Sosial-Demokrat untuk pertama kali sedang menggunakan penuh cara-cara Sosial-Demokrasi internasional. Pasal ini, yang membiarkan lobang untuk teori-teori renegat, diusulkan oleh Tyszka, yang coba berliku-liku antara kaum Likwidator dan Partai. Adalah semata-mata wajar bahwa kaum Likwidator dengan antusias mendukung pasal itu, menolong Tyszka mencapai “kemenangan”; sementara kaum Bolsyewik – apa yang disebut grup “pendamai” (yakni pada hakekatnya kaum Trotskis) – juga condong ke pihak kaum Likwidator.
Sesudah Sidang Pleno itu Plekhanov secara gilang-gemilang dan tajam mengejek pasal itu (dengan tidak mengetahi siapa pengarangnya) karena “kegemburannya”, kesamar-samarannya, dan keumumannya. Saya tampil berdiskui sesudah Plekhanov dan menceriterakan tentang perjuangan sia-sia saya melawan persekutuan Tyszka dengan kaum “pendamai” dan Likwidator.
Selama dua tahun tidak seorangpun dari penulis-penulis yang banyak jumlahnya dari Dewan Pimpinan Pusat itu telah berbicara sepatahpun untuk membela pasal itu.
Satu-satunya yang telah dihasilkan oleh tingkah berliku-liku dari Tyszka yalah memutarbalikan Likwidatoris terhadap pendapat-pendapat Partai.
Kesudahan-kesudahan politik ini terhadap persoalan keorganisasian adalah bahkan lebih menyedihkan lagi.
Comite Central tidak ada. Partai dapat diabngun kembali hanya dengan suatu koperensi organisasi-organisasi di Rusia. Akan tetapi bagaimana mengadakan konperensi semacam itu ? Jelaslah, itu mesti diadakan tidak bersama-sama dengan mereka yang sedang melikwidasi Partai, melainkan tanpa mereka.
Tyszka berusaha menjaga keseimbangannya, berliku-liku dan main “penyatuan” Partai dengan mereka yang sedang melikwidasinya. Mula-mula Tyszka, ditambah suatu grup kecil kaum “pendamai” (suatu grup kecil yang samasekali tak berdaya di luarnegeri, yang selama waktu satu tahun penuh tidak menerima permintaan akan karangan-karangan tercetaknya dari organisasi manapun di Rusia), menggabungkan diri pada kaum Bolsyewik, mengambil kontrol atas diadakannya konperensi, memberi uang kepada agen-agen yang berusaha mengadakannya, mengirim agen-agen itu kesana-kemari, sambil menyatakan dalam pada itu bahwa mereka sedang “mempersatukan” Partai (suatu pernyataan yang menimbulkan tertawaan Homeris baik dari kaum Likwidator, maupun dari kami).
Agen-agen itu mulai perjalanan keliling mereka dengan Kiev, dengan suatu organisasi Mensyewik yang status Mensyewiknya begitu tak terbantahkan, sehingga bahkan musuh-musuh bebuyutan kami, Trotski dan orang-orang Latwia, mengakui ini di dalam pers. Mengingat serangan-serangan mengamuk dari kaum Likwidator terhadap Konperensi kami, kaum buruh Polandia harus mengetahui, bahwa Komisi Pengorganisasi Rusia untuk mengadakan Konperensi itu dibentuk (dalam bulan Oktober 1911) justru dengan ikut sertanya organisasi yang disebut di atas. Dan justru seorang utusan dari organisasi itulah (Kiev) yang menjadi ketua dari Komisi Mandat pada Konperensi.
Jelaslah bahwa mayoritas dalam Komisi Pengorganisasi Rusia terdiri dari Bolsyewik-Bolsyewik dan bagian Mensyewik yang “pro-Partai” (yaitu anti-Likwidator). Grup-grup kecil lainnya tidak diwakili di dalamnya, karena merupakan khayalan saja di luarnegeri dan yang tidak mempunyai hubungan di Rusia.
Justru pada ketika itu, dengan berputus asa karena tidak ada kemungkinan menengahi dan mengintrik, main-main penyatuan dengan kaum Likwidator, Tyszka menarik diri dari Komisi Pengorganisasi Rusia dan tidak menghadiri Konperensi bahkan walaupun ia telah tiga kali diundang.
Sebagai gantinya, ia menghadiri pertemuan kaum Likwidator untuk mendiskuikan diadakannya konperensi yang lain (yang Likwidatorisme), dan kemudian…... meninggalkannya, dengan mengatakan bahwa di sana ada kaum Likwidator! Bukankah seorang “pendamai” seperti itu seorang badut?*
Konferensi Januari PBSDR menyatukan kebanyakan dari organisasi-organisasi di Rusia: Petersburg, Moskwa, daerah Wolga, daerah Kaukasia, daerah Selatan, daerah Barat. Konperensi itu menetapkan bahwa kaum Likwidator (Nasya Zarya) telah menempatkan diri di luar Partai. Konperensi menolak memikul segala pertanggunganjawab untuk grup-grup kecil di leuarnegeri yang sedang mendemoralisasi Partai dengan tindakan-tindakan mereka.
Dalam 23 rapatnya Konferensi menganalisa dengan terperinci persoalan taktis dan mengambil serentetan penuh resolusi-resolusi dalam semangat pekerjaan empat tahun sebelumnya dari Organ Sentral dan segala badan-badan Partai yang memimpin. Konperensi mengesahkan diri sebagai badan tertinggi Partai dan memilih Comite Central.
Sangat dapat dipahami mengapa kaum Likwidator, dan segala grupgrup kecil yang tak berdaya di luarnegeri bersama-sama mereka, menyerang konperensi, sampai berbuih mulutnya. Konperensi menghukum mereka. Setiap orang yang dihukum berhak untuk mecacimaki hakin-hakimnya sepanjang hari.
Akan tetapi tidak ada Comite Central yang lain, tidak ada Partai Sosial-Demokratis yang lain di Rusia. Tyszka dan Dewan Pimpinan Pusat yang menunjukkan diri dari Konperensi ini dan yang meyakinkan kaum buruh Polandia seolah-olah adalah mungkin (dengan bantuan tukang-tukang catut) untuk “mempersatukan” Partai dengan kaum Likwidator, sedang menipu kaum buruh. Sebagai akibat tipuan itu, kaum buruh Polandia kehilangan kesempatan untuk bermusyawarat dengan kawan-kawan Rusia mereka, untuk mendiskusikan dengan mereka taktik dan semboyan-semboyan pada saat yang begitu penting seperti kenaikan revolusioner dalam bulan-bulan April dan Mei, maupun seperti pemilihan untuk Duma IV.
Kenaikan revolusioner dari proletariat Rusia jelas sedang menjadi makin kuat. Membantu perkuatan ini, menkonsolidasi organisasi ilegal, memberikan kepada gerakan itu semboyan-semboyan revolusioner yang tepat, mengadakan perlawanan terhadap oportunis dari kaum Likwidator-legalis, meresapkan organisai-organisasi legal dengan jiwa anti-Likwidatoris, dan melaksanakan pemilihan-pemilihan untuk Duma IV sepanjang garis-garis ini – inilah tugas-tugas segera yang PBSDR kini sedang laksanakan dalam kenyataan, tugas-tugas yang sikap teoritis terhadapnya ditetapkan pada Konperensi Se-Rusia dalam bulan Januari.
Sepanjang yang mengenai kecenderungan pekerjaan mereka, kaum burh Sosial-Demokrat revolusioner Polandia sedang berbaris bersama-sama kami. Oleh karenanya, saya ingin menutup karangan ini dengan menyatakan kepercayaan, bahwa proletariat Polandia akan mampu untuk bersatu dengan kami, PBSDR, secara organisasipun juga, kendatipun kegoyangan Dewan Pimpinan Pusat yang sekarang ini mengenai soal-soal prinsip.
-----
[*] Di dalam Vorwärts [47], Dewan pimpinan Pusat menamai Trotski sebagai agen kaum Likwidator, dan di dalam Czerwony Sztandar [48] ia membuktikan ketidak mungkinan akan persatuan bukan saja dengan kaum Likwidator “sayap Kiri” Partai Sosialis Polandia, melainkan juga dengan Bund yang Likwidatoris itu di Polandia !! Sedangkan Tyszka berjanji akan mempersatukan PBSDR dengan kaum Likwidator Rusia.
Gazeta Rabotnicza No. 15-16,
Tanggal 16 Juli 1912.
Ditandatangani: V.I.L e n i n
Keterangan:
39. Kaum Mensyewik -- suatu aliran oportunis di dalam Sosial-Demokrat Rusia. Pada tahun 1903 dalam Kongres ke-II PBSDR waktu pemilihan organ-organ sentral, kaum Sosial-demokrat revolsuioner di bawah Lenin mencapai mayoritas (“bolsyinstwo” – dalam bahasa Rusia. Dari sini asal kata “kaum Bolsyewik”), sedang kaum oportunis – minoritas (“mensyinstwo” – dari sini asala kata “kaum Mensyewik”). Kaum Mensyewik telah tampil melawan program revolusioner Partai, melawan hegemoni proletariat di dalam revolusi, melawan persekutuan klas buruh dengan kaum tani, menyokong persetujuan dengan burjuasi liberal. Dalam tahun-tahun reaksi, setelah kekalahn Revolusi tahun-tahun 1905-1907, kebanykan kaum Mensyewik menjadi kaum Likwidator: mereka menuntut melikwidasi Partai revolusioner ilegal klas buruh.
40. Luxemburg, Rosa –tokoh terkemuka gerakan buruh internasional, salah seorang pemimpin sayap Kiri Internasionale II.
41. Tyszka, Jan – tokoh kenamaan gerakan buruh Polandia dan Jerman, salah seorang pendiri Partai kaum Sosial-Demokrat Kerajaan Polandia (sejak tahun 1900 – Partai kaum Sosial-Demokrat Kerajaan Polandia dan Lithuania), anggota Dewan Pimpinan Pusat partai itu. Dalam tahun-tahun reaksi Tyszka, sambil mengutuk kaum Likwidator, namun dalam beberapa kejadian memegang pendirian pendamai terhadap mereka. W.I. Lenin menngkritik dengan keras kegiatan Tyszka pada periode itu.
42. Plekhanov, G.W. – tokoh terkemuka gerakan buruh Rusia dan internasional, propagandis Marxisme yang pertama di Rusia. Ia berjuang melawan Narodisme dan tampil melawan revisionisme dalam gerakan buruh internasional. Tetapi bersamaan dengan itu ia mempunyai kesalahan-kesalahan yang serius yang menjadi benih-benih pandangan-pandangan Mensyewiknya pada masa kemudian. Dalam tahun-tahun reaksi dan kenaikan revolusioner yang baru Plekhanov tampil melawan kaum Likwidator.
43. Axelrod, P.B. – salah seorang pemimpin Mensyewisme, sesudah Kongres PBSDR II menjadi seorang Mensyewik yang aktif. Dalam tahun-tahun reaksi dan kenaikan revolusioner yang baru menjadi salah seorang pemimpin kaum Likwidator.
44. Petrosov, A.N. – salah seorang pemimpin Mensyewisme. Dalam tahun-tahun reaksi dan kenaikan revolusioner yang baru menjadi ideolog Likwidatorisme, memainkan peranan memimpin dalam organ-organ pers kaum mensyewik-Likwidator. Cerewanin, N. (Libkin, F.A.) – salah seorang pemimpin kaum Mensyewik, seorang Likwidator ekstrim, menulis untuk terbitan-terbitan kaum Likwidator.
45. Lunacarski, A.W. – seorang revolusioner funsionaris, belakangan kemudian seorang negarawan Sovyet yang kenamaan. Dalam tahun-tahun reaksi pernah menyeleweng dari Marxisme, ikut serta dalam grup anti-Partai “Wperyod”, tampil dengan tuntutan untuk manyatukan Marxisme dengan agama. Aleksinski , G.A – pada permulaan kegiatan politiknya – seorang Sosial-demokrat. Dalam tahun-tahun rekasi – seorang Otzowis, lektor dalam sekolah faksionil di Capri (Italia), salah seorang organisator grup anti-Partai “Wperyod”.
46. Bund (Persatuan Buruh Yahudi Umum di Lithuania, Polandia dan Rusia) didirikan pada tahun 1897. Ia pada pokoknya menyatukan elemen-elemen setengah proletar dari kaum tukang kerajinan tangan bangsa Yahudi di daerah-daerah Barat Rusia. Di dalam PBSDR kaum Bundis senantiasa menyokong sayap oportunis dari Partai, melakukan perjuangan melawan kaum Bolsyewik.
47. Vorwärts – suratkabar harian, organ sentral Partai Sosial-demokratis Jerman, terbit di Berlin sejak tahun 1891. Dalam tahun-tahun reaksi dalam Vorwärts dimuat karangan-karangan Trotski yang penuh fitnahan terhadap kaum Bolsyewik.
48. Czerwony Sztandar –suratkabar legal, Organ Dewan Pimpinan Pusat Partai kaum Sosial-Demokrat Polandia dan Lithuania, terbit dari tahun 1902 sampai tahun 1918.