Sumber: Sosialisme Hari Ini dan Hari Esok Bangsa-Bangsa
Penerbit: Pustaka Marxis 1 , Depagitprop CCPKI, Jakarta 1963.
(Pidato Kawan S. Pradigdo,
Ketua Delegasi Persahabatan CC PKI, dalam Kongres tersebut,
yang diadakan pada tanggal 5-14 November 1962)
“Pertama-tama perkenankanlah saya menyatakan terima kasih kepada Comite Central Partai Komunis Bulgaria yang telah memberikan kepada kami kesempatan yang sangat baik untuk mengunjungi Kongres kawan-kawan ini sebagai delegasi persahabatan dari Partai Komunis Indonesia. Kami merasa mendapat kehormatan yang besar sekali karena telah diundang oleh kawan-kawan dan dipilih oleh Comite Central kami untuk mewakili Partai kami dalam Kongres ini. Kami merasa berbahagia sekali dengan dipilihnya kami ini karena kami sangat berhasrat untuk melihat Negerinya Dimitrov yang telah begitu banyak diceritakan oleh Ketua kami Kawan D. N. Aidit setelah mengunjungi negeri kawan-kawan dalam tahun 1958. Itulah sebabnya kawan-kawan, kami mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang sedalam-dalamnya atas kesempatan yang diberikan kawan-kawan kepada kami untuk melihat negeri kawan-kawan yang besar.
Perkenankanlah kami untuk membacakan pesan Comite Central Partai Komunis Indonesia kepada Kongres ke VIII Partai Komunis Bulgaria yang ditandatangani oleh Ketua Comite Central Partai Komunis Indonesia Kawan D. N. Aidit.
Pesan Comite Central Partai Komunis Indonesia Kepada Kongres Ke VIII Partai Komunis Bulgaria
Kawan-kawan peserta Kongres Ke VIII Partai Komunis Bulgaria Yang Tercinta.
Kami ingin menggunakan kesempatan yang menggembirakan ini, kesempatan untuk bertemu dengan segenap putra dan putri terbaik dari kelas buruh Bulgaria yang perwira yang berkumpul dalam Kongres ke VIII PKB ini, guna menyampaikan kepada seluruh rakyat pekerja di Bulgaria, salam sehangat-hangatnya dari dua juta anggota Partai Komunis serta berjuta-juta sahabat lainnya di Indonesia.
Jika kami, kawan-kawan yang tercinta, menulis bahwa berjuta-juta sahabat Indonesia lainnya menyampaikan salam kepada kawan-kawan, maka ini berarti bahwa tidak hanya kawan kaum Komunis tetapi juga patriot-patriot dan demokrat-demokrat Indonesia bukan Komunis, mengetahui tentang dan menghormati negeri serta rakyat kawan-kawan sebagai rakyat dan negerinya putra besar dan abadi dari kelas buruh Bulgaria serta kelas buruh sedunia. Georgi Dimitrov.
Kami di Indonesia merasa berhutang budi kepada Rakyat Bulgaria yang telah melahirkan pemimpin internasional yang demikian terkemuka seperti Georgi Dimitrov itu. Tatkala kaum Komunis dan rakyat pekerja Indonesia masih merana di bawah penindasan kaum kolonialis Belanda, tatkala fasisme Jepang mengincarkan mata tamaknya pada negeri kami, tatkala ribuan dan ratusan pejuang kemerdekaan nasional Indonesia diasingkan ke tanah pembuangan, menderita dalam penjara-penjara dan masa surut telah timbul dalam perjuangan Indonesia karena teror putih yang dilancarkan oleh kaum kolonialis Belanda, maka adalah Georgi Dimitrov yang telah mengilhami kami dengan sikapnya yang gagah perwira di Leipzig itu dalam membela kemurnian segenap kaum demokrat di dunia, adalah Georgi Dimitrov yang telah mengilhami kami lewat tulisan-tulisannya agar kita tidak kehilangan kepercayaan dan harapan pada kemenangan terakhir atas fasisme.
Kawan-kawan, kalau kami kaum Komunis Indonesia menyatakan bahwa kami berhutang budi pada Rakyat Bulgaria, maka ini pertama-tama juga karena kami kaum Komunis Indonesia setia pada ajaran-ajaran agung dari pemimpin-pemimpin besar kita Marx, Engels, dan Lenin, mempelajari sejarah heroik dari Rakyat Bulgaria untuk kemerdekaan nasional bebas dari penindasan Ottoman, karena kami mempelajari epos-epos yang benar-benar agung tentang betapa rakyat kawan-kawan melawan kaum fasis Bulgaria dan Jerman. Kami belajar dari pemimpin kawan-kawan, penyair-penyair, serta penulis-penulis negeri kawan-kawan, yaitu bahwa kita harus kuat dalam mencinta dan kuat dalam membenci, kuat dalam mencinta rakyat, sepenuh hati dan mesra dalam mencinta perjuangannya untuk menciptakan kebahagiaan serta dunia yang lebih baik dan adil bagi mereka, dan kuat dalam membenci musuh-musuh rakyat, kaum imperialis, kaum feodalis dan semua kaum penindas dan penghisap. Kami menikmati dan mencamkan bait-bait abadi dari penyair besar Bulgaria Christov Botev yang mengatakan bahwa mereka yang gugur dalam perjuangan untuk kemerdekaan tanah air tidaklah pernah mati.
Kawan-kawan yang tercinta,
Kami tidak hanya belajar dari masa silam kawan-kawan, tetapi lebih-lebih lagi juga dari masa kini kawan-kawan serta hari depan cemerlang yang sedang kawan-kawan bangun, buah hasil dari pengorbanan-pengorbanan dan perjuangan masa silam kawan-kawan. Meskipun negeri kami belum mencapai tingkat yang sangat maju dari perkembangan sosial sebagaimana telah kawan-kawan masuki sekarang ini, yaitu Sosialisme, namun banyak dari pengalaman-pengalaman yang telah kawan-kawan peroleh dalam mempersiapkan syarat-syarat serta dalam membangun Sosialisme adalah penting sekali bagi negeri kami di tingkat sekarang. Kami sangat tertarik pada pelajaran-pelajaran yang kawan-kawan berikan kepada dunia progresif dalam membangun Front Tanah Air kawan, front dari segenap kaum patriot, patriot-patriot proletar dan patriot-patriot non-proletar dalam melawan penyerbuan dari kaum fasis Jerman. Kami pun sedang menggalang front yang serupa dari segenap kaum patriot, orang-orang Indonesia yang anti-feodal, guna membersihkan negeri kami untuk selama-lamanya dari penyakit dunia seperti imperialisme dan kolonialisme.
Sebagaimana Rakyat Bulgaria yang progresif pada masa sebelum perang melihat dalam gerakan koperasi sebuah senjata tajam di tangan rakyat pekerja melawan eksploitasi kapitalis, maka kami pun menyadari kesimpulan kawan-kawan yang berharga ini, yaitu bahwa gerakan koperasi bisa efektif hanya jika koperasi-koperasi rakyat pekerja sedemikian ini dipimpin oleh rakyat pekerja serta jika ia mengabdi dan bekerja untuk kepentingan rakyat pekerja. Pengalaman kawan-kawan sungguh berharga dalam mengikis habis ilusi yang ditimbulkan oleh pemimpin-pemimpin borjuis tertentu yaitu bahwa dengan gerakan koperasi semata-mata Sosialisme bisa diwujudkan. Berkat pengalaman-pengalaman kawan-kawan dan pengalaman-pengalaman rakyat-rakyat lainnya kami berhasil menelanjangi demagog di sekitar gerakan koperasi ini.
Demikianlah, kawan-kawan utusan yang tercinta, dalam menyampaikan salam kepada Kongres kawan-kawan serta menyampaikan terima kasih kaum Komunis Indonesia beserta jutaan rakyat pekerja Indonesia lainnya, tidaklah kami hanya sekedar menyampaikan ucapan-ucapan selamat secara formal belaka, tetapi kami menyampaikan perasaan-perasaan kami yang sesungguh-sungguhnya, sejati dan tulus ikhlas.
Kawan-kawan yang tercinta.
Kongres kawan-kawan diadakan di saat Rakyat Indonesia bergembira atas kemenangan mereka terhadap kolonialisme Belanda di Irian Barat. Kemenangan ini tidak saja disebabkan oleh perjuangan yang tegar yang dilakukan oleh rakyat kami bertahun-tahun untuk membebaskan wilayah republik kami ini dari kolonialisme Belanda, tetapi tidak sedikit juga disebabkan oleh sokongan tanpa pamrih, materiil, dan moril yang diberikan oleh segenap kekuatan-kekuatan progresif, “kekuatan-kekuatan baru yang tumbuh” sebagaimana diistilahkan oleh Presiden Sukarno, teristimewa negeri-negeri sosialis. Kami senantiasa merasakan simpati dan sokongan Rakyat Bulgaria dalam perjuangan pembebasan kami. Ya, kami telah mencapai kemenangan atas kolonialisme di Irian Barat. Tetapi ini baru permulaan dari kemenangan yang lebih besar yang harus direbut. Ia adalah kemenangan yang belum selesai karena masih ada banyak persoalan yang belum terselesaikan dan menggantung yang memberikan kesempatan-kesempatan kepada kaum imperialis Amerika Serikat guna menyalahgunakan adanya wewenang PBB di Irian Barat, sebagaimana telah mereka salahgunakannya di Konggo, dalam Komisi Internasional untuk melaksanakan persetujuan-persetujuan Jenewa, untuk kepentingan tujuan-tujuan imperialis mereka sendiri di Irian Barat. Imperialis adalah imperialis dan mereka tak akan berubah; mereka bersekongkol bagaimana menyabot persetujuan-persetujuan yang menguntungkan rakyat. Itulah sebabnya mengapa kami berseru kepada kawan-kawan dan melalui kawan-kawan kepada seluruh Rakyat Bulgaria untuk meneruskan memberi bantuan kawan-kawan dalam mengonsolidasi kemenangan yang belum selesai ini serta mengembangkannya menjadi kemenangan penuh atas imperialisme.
Kawan-kawan yang tercinta,
Kongres kawan-kawan diadakan pada saat sejarah yang bersifat menentukan bagi umat manusia sedunia, bagi kemenangan Sosialisme di seluruh dunia. Kaum imperialisme Amerika Serikat yang makin mengetahui akhir kehancuran mereka mencoba dengan segala daya upaya untuk memperpanjang saat kehancuran mereka dengan jalan membawa dunia terus menerus ke tepi perang, dengan jalan menimbulkan ketegangan-ketegangan dan dengan aktifitas-aktifitas subversif dan sabotase. Salah satu kejadian adalah terhadap Kuba. Dunia hampir-hampir dijerumuskan dalam jurang perang karena politik avonturis dan gila-gilaan dari Pemerintah Amerika Serikat untuk menegakkan kedudukannya yang goyah. Dengan melemparkan segala senyum dan kata-kata manis tentang perdamaian, Pemerintah Amerika Serikat memperlihatkan di hadapan dunia muka yang sesungguhnya yaitu muka imperialis yang buas. Rakyat Kuba tidak gentar karena mereka yakin dengan penuh kebanggaan bahwa di belakangnya berdiri kubu Sosialis yang besar dan yang dipelopori oleh Uni Soviet, kubu besar dan perkasa dari “the new emerging forces”, yaitu kubu Sosialis, barisan pembebasan nasional dan gerakan progresif di seluruh dunia. Berkat adanya kekuatan-kekuatan ini maka tangan kaum agresor Amerika Serikat dapat dikekang sementara ini. Kaum imperialis, yang sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan Wakil-Wakil 81 Partai Komunis dan Buruh, dikepalai oleh kaum imperialis Amerika Serikat, pusat dari kekuatan reaksioner dunia, tidak hanya menempuh jalan provokasi-provokasi perang guna mewujudkan impian gila mereka untuk menguasai dunia. Sadar bahwa adalah kelas buruh sedunia yang merupakan rintangan pokok bagi mereka dalam mewujudkan tujuan-tujuan mereka, kaum imperialis Amerika Serikat tidak segan-segan untuk menggunakan cara-cara yang paling kotor guna memecah persatuan yang perkasa dari proletariat internasional. Lebih dari yang sudah-sudah, kita kaum Komunis harus tegak bersama, dan lebih waspada lagi dari yang sudah-sudah. Kami sangat bangga dan berbahagia untuk menyatakan bahwa sebagai murid-murid Dimitrov kami selalu setia dan akan tetap setia pada salah satu prinsip mulia dari Marxisme-Leninisme yaitu internasionalisme proletar.
Kami berjanji kepada kawan-kawan yang tercinta, untuk tetap menyalakan terus api dan menjunjung tinggi panji-panji amanat Marxis-Leninis yang besar ini, di negeri kami sebagai sumbangan kami pada perjuangan anti-imperialis, untuk kemerdekaan nasional, perdamaian dan Sosialisme di seluruh dunia.
Hidup Partai Komunis Bulgaria yang jaya, partai militan dari Georgi Dimitrov Agung!
Hidup Bulgaria dan rakyatnya yang heroik!
Hidup persahabatan militan antara rakyat dan Partai Komunis Indonesia dan Bulgaria!
Hidup perjuangan untuk kemerdekaan dan perdamaian!
Hidup Marxisme-Leninisme!
Sofia, 9 November 1962